Jalan-Jalan di Bandung 2 Hari 1 Malam? Bisa Banget!

panoramic view of bandung | inap at capsule hostel

Hai hai, temen-temen backpacKeren dan travelista yang keceh dan baik hati. Nggak kerasa, nih, gue udah lima tahun numpang hidup di Bandung dan belum juga lulus lulus. Karena itulah gue tergerak buat share ke elo, elo, dan elo tentang kota yang dijuluki Parijs van Java ini #nggaknyambung #biarlah. As we know, Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata di Indonesia dan menjadi “tempat pelarian” utama orang-orang Jakarta dan sekitarnya. Gue mau kasih tips itinerari nih, buat kalian yang sibuk dan cuma punya waktu weekend alias hari Sabtu-Minggu buat jalan-jalan di Bandung.

Hey, ini emang tulisan lama, tapi tulisan ini tetep gue update kok.

Butuh penginapan super murah di Bandung? Baca rekomendasi gue di: 5 Hostel Recommended di Bandung dengan Harga Rp100ribuan


Pendahuluan: Transportasi Menuju Bandung

Yang pertama, kita bahas tentang masalah keberangkatan sampai ke Bandung. Sebagai kota besar, Bandung dapat dicapai dengan semua moda transportasi, kecuali kapal. Untuk terminal, ada Terminal Leuwi Panjang yang lebih banyak melayani kedatangan dari Jakarta dan kota-kota luar pulau, dan Terminal Cicaheum yang lebih banyak melayani kota-kota Jawa Tengah / Jawa Timur dan beberapa Jawa Barat (Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Ciamis). Ulasan lebih lengkap tentang transportasi bus dari Jawa Tengah atau Jawa Timur bisa dilihat di sini. Kalau kamu naik kereta, kamu bisa turun di Stasiun Bandung (atau yang juga dikenal dengan Stasiun Hall) untuk kereta bisnis dan eksekutif atau Stasiun Kiara Condong untuk kereta ekonomi. Sementara buat kamu yang punya duit dan lebih memilih buat terbang buat naik pesawat, bisa minta turun di Bandara Husein Sastranegara ya. He’eh, tinggal bilang, “Kiri kiri, Pak!” sama pilotnya, nanti pesawatnya berhenti terus kamu bisa turun langsung gyahahahahaha.

Transportasi dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya juga bisa kamu pesan online di Bookaway.

“Gie, kalo gue jalan kaki aja dari Semarang gimana? Biar ngirit.”

“Gie, kalo gue naik sapu terbang gimana? Gue berangkat dari Hogwarts.”

Kalo itu sih lo bisa turun di mana pun lo suka. Nggak usah tanya-tanya gue -_____- #nanyasendirijawabsendiri

Baca Juga: A Mini Guide of Husein Sastranegara International Airport, Bandung

Nah, buat lo yang dateng dari Jakarta dan sekitarnya pake kendaraan pribadi, lo bisa pake jalur tol atau jalur non-tol. Untuk jalur tol, rutenya adalah seperti ini:

  • Tol Cikampek – Tol Cipularang – Tol Padaleunyi – keluar tol Pasteur
  • Tol Jagorawi – Puncak – Cianjur – Tol Padaleunyi – keluar tol Pasteur
  • Tol Jagorawi – Cibubur – Jonggol – Ciranjang – Tol Padaleunyi – keluar tol Pasteur

welcome to Bandung!

Sementara buat lo yang lebih memilih jalur non-tol, bisa pake rute Cikampek, Puncak, atau Jonggol. Rute Cikampek berangkat dari Pulogadung / Kalimalang, lalu dilanjutkan hingga Bekasi Timur, Bekasi Barat, Cikarang, Karawang, Purwakarta, Padalarang, hingga akhirnya Bandung. Rute Puncak akan melalui Cibinong, Bogor, Puncak, Cianjur, dan Padalarang. Sementara rute Jonggol akan melalui Pasar Rebo, Cibubur, Jonggol, Ciranjang, dan Padalarang. Rute pertama adalah yang paling sering banyak digunakan.


Itinerari Bandung Hari ke-1

Nah, sekarang kita asumsikan lo sampai di Bandung hari Sabtu pagi. Kalo lo sampai di Bandung subuh-subuh, lo bisa langsung ngacir ke Tebing Keraton di Dago atau Bukit Moko (Bukit Bintang) buat berburu sunrise atau menikmati pemandangan kabut menelusup di antara perbukitan.

berpose di tebing keraton, bandung

Sebelum check-in ke hotel, lo bisa istirahat dulu sambil sarapan pagi di Bubur Bubur Ayam M.H. Oyo Tea atau yang biasa disebut bubur Oyo aja. Lokasinya di Jl. Sulanjana nih, nggak jauh dari pusat kota. Bentuknya yang cuma sebuah warung kaki lima nggak menyurutkan semangat pengunjung buat dateng. Harganya juga murah, dari Rp 7.000,00 hingga Rp 12.000,00. Ada yang khas dari bubur yang satu ini. Bubur Oyo ini kental banget, sampai-sampai nggak akan tumpah meski mangkoknya dibalik. Yes! Pagi-pagi udah wisata kuliner. Jangan lupa instafood ya, biar seluruh dunia tahu lo lagi di Bandung 😀

Selesai sarapan, silakan check-in dan beristirahat di penginapan. Selain 5 hostel Rp100ribuan yang link-nya udah gue kasih di atas, beberapa rekomendasi hotel lainnya tertera di daftar berikut ini. Klik tulisan yang ditebalkan buat baca ulasan lengkapnya.

Hotel Bintang 2 dan 3 di Bandung

  1. Hotel Ilos, Jl. Babakan Jeruk III no. 37-39, Pasteur
  2. de Halimun Guesthouse, Jl. Halimun no. 12 (dekat Jalan Asia Afrika dan Jalan Burangrang
  3. Hotel Vio Cimanuk, Jl. Cimanuk no. 15 (dekat Gedung Sate, Lapangan Gasibu, Museum Geologi)
  4. Triple Seven Bed & Breakfast, Jl. Pesantren Wetan no. 20 (dekat Jalan Pajajaran dan Bandara Husein Sastranegara)
  5. Naval Hotel, Jl. Sukajadi no. 180 (dekat mal Paris van Java)
  6. Hotel Amaris, Jl. Cihampelas no. 171 (dekat mal Cihampelas Walk)

Hotel Bintang 4 dan 5 di Bandung

  1. Hotel Grand Cordela, Jl. Soekarno-Hatta no. 791B (di kawasan Bandung Timur)
  2. Shakti Hotel, Jl. Soekarno-Hatta no. 735
  3. Hotel Grand Tjokro, Jl. Cihampelas no. 211-217
  4. Sandalwood Boutique Hotel, Jl. Seskoau no. 1 (di kawasan Lembang, dekat de Ranch)

Oke. Anggaplah lo udah dapet hotel di Bandung seperti yang lo mau. Lo bisa terus check-in, dan istirahat bentar sambil mandi-mandi madu sampai jam makan siang. Karena lagi berada di tanah Sunda, jangan makan di tempat-tempat makan fast food dong. Pilih rumah makan khas Sunda, seperti Ampera (ini ada di mana-mana), Nasi Bancakan, Sambara (keduanya di kawasan Jl. Trunojoyo), Sambal Hejo (Jl. Natuna), RM Ibu Hj. Ciganea (di belakang Telkom Gasibu), atau Ma Uneh (di Jl. Setiabudhi dan Pajajaran). Habis makan siang, kamu bisa langsung wisata belanja deh, muahahahaha. Bisa ke sepanjang Jl. Riau sampai Jl. Trunojoyo (kawasan Factory Outlet dan distro), Jl. Ir. H. Djuanda alias kawasan Dago, sampai ke Jl. Setiabudhi. Ada FO yang beken banget di Jl. Setiabudhi, namanya Rumah Mode, yang rajin menyumbang kemacetan setiap weekend -_____-

Buat yang mau belanja-belanji murah juga bisa lho. Bisa ke Pasar Baru, ITC Kebon Kalapa, Jl. Cihampelas, Jl. Dewi Sartika, hingga ke Cimol Gedebage yang menjual beragam baju-baju bekas impor muehehehehe.

Ngomong-ngomng, buat lo yang lebih suka menjelajah arsitektur, heritage, atau sejarah, lo bisa tetep eksplor kawasan Pasar Baru. Pasar Baru adalah chinatown-nya alias pecinan dan kampung Arab-nya Bandung. Nggak jauh dari Pasar Baru, tepatnya di Jalan Klenteng, juga ada tempat ibadah tri-dharma (Buddhism, Taoism, dan Konghucu) yang cukup besar dan menarik buat dikunjungi.

Baca ceritanya di: Menjejak Sisa-Sisa Pecinan Bandung dan Antara Pecinan dan Kampung Arab Bandung

Potret sisa-sisa pecinan Bandung dengan bangunan tuanya

Kelenteng Satya Budhi / Hiap Thian Kiong

Capek dan laper shopping ke sana kemari, ngemil-ngemil dulu yuk di Baso Cuankie Serayu, masih di kawasan Jl. Riau. Cuanki sendiri adalah kuliner khas Bandung yang masuk dalam famili bakso-baksoan. Believe it or not, kata “cuanki” konon merupakan singkatan dari: “cari uang jalan kaki.” Hahaha, lucu banget ya. Cuanki biasanya emang dijajakan dengan berjalan kaki oleh pedagang asongan. Nah, Cuanki Serayu ini berbeda, karena sudah memiliki tempat sendiri. Rasanya juga lebih enak dong, dengan bahan-bahan yang dijamin berkualitas, cukup dengan selembar uang sepuluh ribuan. Kalau nggak mau makan bakso cuanki, bisa pilih Es Cendol Elizabeth di Jl. Otista dan Jl. Cihampelas, Colenak di Jl. Ir. H. Djuanda (Dago), Es Krim Durian (sepanjang Jl. Cihampelas), atau Martabak San Francisco yang juga berada di kawasan Riau.

Jika masih ada waktu sebelum jam mandi sore, lo bisa bersantai-santai sambil foto-foto di beberapa tempat ikonik Bandung seperti Gedung Sate, sepanjang Jl. Asia-Afrika (di situ ada Gedung Konferensi Asia-Afrika), Balai Kota Bandung (yang kalau sore menjadi tempat ngumpul komunitas dance, korean cover-dance, cheerleader, break-dance, dsb), atau Masjid Besar Bandung yang berada di sisi alun-alun. Lo bisa naik ke atas menaranya dengan harga murah meriah dan dapet pemandangan spektakuler kota Bandung dari ketinggian!

Masjid Besar Bandung, di sisi Alun-Alun dan Jl. Asia-Afrika

Masjid Besar Bandung, di sisi Alun-Alun dan Jl. Asia-Afrika

Malam mingguan di Bandung nggak afdol kalau nggak diisi dengan nongkrong-nongkrong  sok asik ala anak-anak gahul Bandung dan turis-turis lainnya. Datanglah ke Jalan Braga dengan cafe-cafe dan tempat hiburan malam yang berjajar di kedua sisinya. Jalan Braga ini masih dipertahankan dengan blok-blok batunya seperti jalanan Eropa jaman dulu, bukan dengan aspal. Banyak turis mancanegara yang nongkrong di sini, dan sering dijadikan sebagai lokasi photo-shoot. Oh iya, ehem, Jl. Braga ini juga merupakan salah satu “red-district”-nya Bandung (selain kawasan Saritem, hehe).  Alternatif lain untuk menghabiskan malam minggu di Bandung selain di Jl. Braga adalah di kawasan Dago yang juga banyak diisi dengan tempat-tempat makan. Terus naik sampai ke Dago Atas, dan nikmati pemandangan kota Bandung dari ketinggian dengan gemerlap lampu-lampu kotanya 🙂

Salah satu tempat nongkrong yang juga gue rekomendasikan adalah Morning Glory Rooftop Cafe yang ada di atas Hotel Mitra, Jl. W.R. Supratman no. 98. Lokasinya nggak jauh dari Gedung Sate, kok.

Eits, malam minggu di Bandung nggak berhenti sampai di sini. Silakan melanjutkan jalan-jalan dengan bergerak ke utara, naik ke daerah Lembang. Ngapain, Gie? Berendam di Sari Ater Hot Springs and Resort hehe. Perjalanan menuju Lembang memakan waktu sekitar satu jam. Bagi yang nggak bawa kendaraan pribadi, bisa sewa mobil dengan tarif 300.000-an untuk 12 atau 16 jam. Tarif segitu biasanya udah bisa dapet Avanza atau APV.  Biaya masuknya Rp 19.000,00, sementara biaya untuk kolamnya adalah Rp 35.000,00. Jadi bayar dua kali nih. Gue sarankan lo beli tiket kolam (bukan tiket masuk) dari calo aja biar lebih murah. Kemarin, gue sama temen-temen bertujuh masing-masing cuma Rp 28.500,00 aja karena dapet harga Rp 200.000,00-an bertujuh. Jangan kaget, makin lama justru makin rame (dan makin aneh-aneh aja yang dateng)

Sari Ater Hot Springs and Resort

Sari Ater Hot Springs and Resort

Kelar berendam air panas dan tiba-tiba pengen makan? Tenang, Bandung punya beberapa tempat kuliner tengah malam yang buka sampai pagi. Yang pertama, ada Ceu Mar di Jl. Banceuy (sekitar Jl. Asia-Afrika) yang menyajikan aneka makanan rumahan. Recommended menu di sini adalah gulai dan tongsengnya. Ceu Mar ini baik dan ramah banget lho, dia selalu menyapa pengunjungnya dengan “geulis” (cantik) atau “kasep” (ganteng). Jadi, kalau lo lagi hilang kepercayaan diri dan udah pengen terjun dari warteg depan hotel, mending mampir ke sini aja 😀 Ada juga Nasi Kalong di Jl. Riau yang khas dengan nasi merahnya, atau Cafe Madtari di depan Taman Flexi Dago yang menyajikan aneka olahan keju (mie, roti, dan macam-macam minuman hangat). Kejunya berlimpah ruah loh jinawi, cocok buat lo yang fanatik sama keju.

Rekomendasi tempat makan Bandung lainnya bisa lo baca di: Review 3 Tempat Makan Kekinian di Kota Bandung

Itinerari hari pertama selesai di sini. Buat lo yang butuh rekomendasi itinerari buat hari ketiga, baca aja: 3 Tempat Wisata Kekinian yang Instagrammable di Lembang


Itinerari Bandung Hari ke-2

Hari Minggunya jangan bermalas-malasan dong, bangun pagi-pagi dan bergabunglah bersama warga lokal di Bandung Car Free Day di sepanjang Jl. Ir. H. Djuanda hingga Jl. Merdeka (Balai Kota). Bisa jalan-jalan, jogging, bersepeda, dilanjutkan dengan sarapan dengan jajanan yang ada dan berinteraksi dengan warga lokal. Traveler yang baik adalah traveler yang banyak berinteraksi dengan warga lokal #prinsipsendiri. Atau kalau nggak tertarik buat sarapan di situ, sarapan aja di kawasan Jl. Riau, tepatnya di Kupat Tahu Gempol. Yes! Jalan Riau adalah pusat kegiatan pariwisata Bandung. Wisata belanja, kuliner, semua di sini. Minggu pagi juga waktunya pasar kaget Lapangan Gasibu yang meluber sampai Jl. Surapati, ampe tumpeh-tumpeh #alaJupe

Siangnya bisa dilanjutkan dengan mengunjungi kawasan Ciwidey. Ada banyak wisata alam di sini: Kawah Putih, Situ Patenggang, Air Panas Ciwalini dan Cimanggu, hingga agrowisata kebun Strawberry. Dengan kendaraan pribadi, silakan menuju arah Kopo, Soreang, dan terus lurus sampai melalui petak-petak kebun stroberi dan menemukan papan besar bertuliskan “Kawah Putih” di kiri jalan. Naik transportasi umum juga bisa, berangkat dari Terminal Leuwipanjang untuk naik angkot Ciwidey. Untuk kendaraan pribadi, parkirkan kendaraan lo di luar area Kawah Putih, atau lo bakal kena tagihan biaya parkir yang luar biasa menguras kantong. Dari gerbang, pengunjung akan diantar menuju Kawah Putih menggunakan fasilitas shuttle car yang disebut Ontang Anting dengan tarif p 25.000,00 PP. Selengkapnya bisa baca di sini 🙂

Gue dan temen-temen di depan Kawah Putih

Gue dan temen-temen di depan Kawah Putih

Puas-puasin ya di Ciwidey sampai sore, ada banyak objek wisata di situ. Mau petik stroberi buat oleh-oleh juga boleh banget. Turun lagi ke kota, kamu bisa cari oleh-oleh di Jl. Cihampelas, Jl. Dr. Djundjunan (kawasan Pasteur), atau di outlet-outlet brand khas Bandung seperti Amanda, Maicih, Kartika Sari, dan Prima Rasa. Objek wisata alam lain yang terkenal adalah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, atau yang dikenal dengan Dago Pakar, untuk mengunjungi Curug Dago, Curug Omas, Goa Belanda, dan Goa Jepang. Kalau mau trekking, lo bisa sampai di kawasan Maribaya yang juga merupakan objek wisata alam Bandung.

taman lembah dewata, lembang

full team di rumah pohon orchid forest cikole

ilusi monas (monumen nasional) di amazing art world bandung

Malamnya bisa kamu habiskan dengan makan malam dan nongkrong-nongkrong cantik di mal-mal ikonik kota Bandung, seperti Cihampelas Walk atau Paris van Java. Kedua mal itu memberikan konsep “outdoor mall” buat pengunjungnya, bukannya gedung bertingkat yang tinggi menjulang. Kalau masih punya banyak waktu (dan duit), dateng aja ke Trans Studio dan nikmati berbagai macam wahana yang disajikan. Trans Studio adalah salah satu indoor theme park terbesar di dunia lho. Selain bisa menikmati berbagai macam wahana, lo juga bisa menikmati pertunjukkan-pertunjukkan spektakuler yang diselenggarakan pihak Trans Studio Bandung.

Bagi yang menyukai wisata edukasi, lo bisa dateng ke Saung Angklung Udjo di Jl. Padasuka, kawasan Bandung timur. Nggak cuma bisa menikmati pertunjukkan seninya, tapi bahkan bisa mengikuti workshop-nya untuk lebih mengenal Saung Udjo, mengetahui cara membuat angklung dan memainkannya, bahkan ikut perform bareng. Interaktif banget ya. Informasi lengkapnya bisa dilihat di situs resmi Saung Angklung Udjo. Wisata edukasi lainnya yang bisa lo datengi adalah Bandung Planning Gallery yang ada di samping Balai Kota Bandung. Di sini, lo bisa melihat miniatur kota Bandung dan transparansi program pemerintah. Nah, kalau lo jalan-jalan di Bandung pas hari kerja, kamu bisa dateng ke Observatorium Bosscha dan melihat keindahan antariksa di atas sana 🙂

miniatur kota bandung di bandung planning gallery

miniatur bandung teknopolis dan jalur LRT

Museum Geologi dan Museum Pos Indonesia di dekat Gedung Sate juga menarik dikunjungi untuk wisata edukasi.

Jalan-jalan 2 hari 1 malam kamu di Bandung selesai deh. Gimana? Seru, kan? Asyik, kan? Bandung nggak hanya sekedar wisata belanja dan kuliner. Masih banyak objek wisata keren lainnya, seperti: Gunung Tangkuban Perahu, Stone Garden dan Goa Pawon di Padalarang, atau Lembang Floating Market. Kalau mau mengunjungi semuanya, dua hari nggak akan cukup sih hehe, kecuali lo cuma meninggalkan jejak doang. Dateng, foto-foto di depannya, udah deh balik lagi. Tapi nggak seru banget kalau cuma kayak gitu, lo harus bisa menikmati kunjungan lo ke Bandung (dan juga di kota mana pun yang lo kunjungi).

Baiklah, sekian tulisan saya. Makasih ya udah baca tulisan gue yang panjang lebar kali tinggi sama dengan luas persegi panjang. Silakan ubek-ubek blog ini buat artikel lebih detil tentang Bandung. Gue tunggu kunjungan lo ke Bandung 😉

210 komentar

  1. sore mas kalau mau kelembang naik kereta itu ada angkutan online kah? lalu bila mau ke bandung kota dari lembang sabtu siang hari apakah ada angkutan online yang mau pick up?

    1. Ada, untuk kedua pertanyaanmu.

  2. euis marlina · · Balas

    kalo dari daerah punclut menuju bandung kota apakah ada angkutan online yg mau pick up??

  3. Maritza · · Balas

    Wahhh artikelnya membantu banget..👍👍

    1. Terima kasih sudah mampir mbak

  4. Daerah Bosscha klo malem rame nggak ya? dikhawatirkan sepi karena daerah perbukitan. terima kasih sebelumnya, blognya tercantum lengkap dengan jalannya

  5. menarik sekali untuk dibaca

  6. […] tulisannya. Meski alat dokumentasi gue masih seadanya (saat itu memakai handycam, hadiah dari juara 1 lomba blog VoucherHotel) dan cara mengambil fotonya juga masih sangat amatir, tapi foto-foto yang gue ambil udah detil. […]

  7. […] sebelum Traveloka merebut tahtanya. Tulisannya bisa dibaca di sini, yaitu tentang Green Canyon dan Jalan-Jalan di Bandung 2 Hari 1 Malam. Hanya oleh karena kasih karunia Tuhan, kedua tulisan itu menjadi Juara 1 Rajakamar Blog […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu